Pulang
.
Adalah perjalanan mengenang
Tentang sebagian dari diri kita yang telah hilang
Tentang kenangan-kenangan
Tentang alasan memulai perjalanan
Tentang tujuan
Tentang sejatinya diri
.
Semestinya untuk pulang kita lebih bersiap dari pada pergi.
Karena pergi hendak menemui kepentingan,
sementara pulang menjumpai kesetiaan.
Kesetiaan penyemangat, pendukung, pemberi nasihat,
Kesetiaan pemanjat doa-doa kebaikan
Orang tua
.
* Pulang, mengingatkan kita kepada pulang yang sebenarnya. Pada perjalanan yang hanya sementara. Pada sedikitnya bekal, pada kekalnya akhir..
1
Read more
Pulang
0
MH Rofik
Rawamangun, 15 Juli 2015
Cerita hanyalah fiktif belaka, kesamaan kejadian dan adegan merupakan kesengajaan *eh ketidaksengajaan..
Read more
Gadis Bermata Segaris
Gadis Bermata Segaris
Bening. Seperti embun yang turun saat pagi hari musim kemarau. Menatap kedalam matanya seperti menyelami magisnya Ranukumbolo. Tatapannya tajam. Menusuk sampai ke kedalaman hati. Pandangannya tenang, setenang langit yang disinggahi burung camar di kala sore. Tapi tak ada yang lebih ku ingat selain saat dia sedang tersenyum. Matanya akan bersembunyi di balik kelopak. Sedikit mengintip diantara celahnya. Seperti garis yang memisahkan langit dan hamparan bumi di ujung horison. Gadis yang bermata segaris. Begitu aku sering menggodanya.
Masih melekat dalam benakku saat pertama kali aku menemukan matanya. Melihatku nampak kebingungan di tempatnya menyelesaikan tugas, dia memutuskan untuk bertanya padaku. Menyelamatkan pikiranku yang sedang tersesat dalam lamunan. Untuk kemudian membuatku tersesat dalam sorot matanya. Ya. Sorot matanya itu seperti panah yang melesat cepat dari busurnya. Tepat mendarat di mataku. Sejak saat itu aku ingin menetap di matanya.
Butuh waktu lama untuk menyadari bagaimana rasa itu tumbuh dalam hati. Aku baru menyadarinya ketika aku tak bisa lagi mencuri-curi pandang ke arah matanya, lalu kemudian asyik menekuni beningnya. Jarak dan kesempatan telah memisahkan kita. Tapi tak begitu dengan rasa yang sudah terlanjur tumbuh dalam hati. Ianya membesar. Memenuhi rongga-rongga hati, menulusup dalam sudut-sudut jiwa, dan kemudian mewujud dalam mimpi-mimpi.
---
Hari ini tiba, Dimana akhirnya aku memberanikan diri melakukan perjalanan. Perjalanan mengunjungi matanya. Ku rapikan perasaan. Ku kemasi mimpi-mimpi. Supaya nanti saat kutemukan lagi tatapannya dapat kuperlihatkan bagaimana lukisan rasa dan pemandangan mimpi. Aku ingin melihat garis horison yang menjelma dalam garis matanya saat tersenyum. Lamunan membawaku jauh tenggelam.
Kereta yang mengantarku semakin dekat dengan tujuan. Hatiku terasa bergetar. Kakiku serasa kaku. Bagaimana jika tak ku temukan lagi tatapan itu? Bagaimana jika dia tak mau melihat rasa dan mimpi yang sudah kubungkus rapi? Aku seperti ingin memutar arah kereta ini. Aku tak siap. Aku tak siap jika akhirnya kenyataan tak semanis bayanganku.
Akhirnya aku berdoa. Ya aku merasa ini semua di luar kuasaku. Rasa ini. Mimpi ini. Bukanlah sesuatu yang bisa aku pilih kapan berbenih dan kapan bertumbuh. Maka akhirnya aku memasrahkan semuanya di dalam doa. Semoga jalan meniti rasa dan mimpi ini menemukan pemberhentian terbaik.
---
Orang-orang mulai merapikan barangnya. Beberapa sudah berdiri mendekat ke pintu keluar. Kereta berjalan semakin lambat. Tujuan akhir kereta ini sudah dekat. Banyak wajah memasang senyum, beberapa wajah nampak tergesa, beberapa lainnya menampilkan haru. Aku berbeda. Nampak jelas wajahku terlihat tergesa untuk kemudian diselingi senyum dan lalu tiba-tiba haru. Mencerminkan hatiku yang tak menentu.
---
Aku berjalan keluar stasiun. Dengan rasa harap dan takut. Takut jika dia tiba-tiba tak jadi datang, tapi dalam hati juga berharap dia sudah datang menunggu. Pandanganku menyusuri ke arah para penjemput yang berdiri berdesakan di luar stasiun. Sepertinya tidak ada. Aku hampir berjalan lagi ketika teriakan itu tiba-tiba mengagetkanku. Aku yang berpaling menemukannya berlari-lari kecil mendekatiku. Akhirnya dia tiba di depanku. Melempar senyum dan kemudian menatapku dengan tatapannya. Oh tidak aku sepertinya benar-benar tersesat dalam matanya...
0
Read more
Jalan-jalan ke Pantai Sundak
Minggu pertama PKL hampir usai. Rasanya sudah lama sejak terakhir beraktivitas penuh hampir sepanjang hari selama seminggu. Dan rutinitas itu membuat badan seperti tak mau lepas dari kasur yang nyaman ini. Tapi pikiran kembali mengingatkan kalau sungguh merugi kalau berada di kota ini dan hanya dilewatkan dengan bermalas-malasan. Akhirnya aku bangun juga.
Hal pertama yang kulakukan adalah mengecek anggota seper-PKL-an. Mereka juga hanya bermalas-malasan tidak seperti yang kami rencanakan kemarin untuk berangkat jalan-jalan. Akhirnya dengan sedikit dorongan dan bujuk rayu, akhirnya berhasil terbujuklah mereka untuk setidaknya bangun dan pergi sarapan. Kami sarapan di sunmor (sunday morning) Jogja, tepatnya di UGM. Meskipun kami datang termasuk kesiangan tapi sunmor masih ramai akan pengunjung. Banyak penjual yang menjajakan beraneka macam barang. Dari baju, aksesoris sampai kaos kaki. Banyak juga penjual makanan. Setelah menikmati sarapan di sunmor kami bergegas ke kosan teman per-PKL-an yg lain. Teman-teman inilah yang kemarin hari mengajak kami jalan-jalan ke pantai.
Sesampainya di kosan mereka ternyata mereka malah belum siap dan belum sarapan. -_- ckckck. Dan akhirnya setelah persiapan yang panjang serta obrolan yang lama, akhirnya kami berangkat juga. Tujuan kami adalah Pantai Sundak, tepatnya di kabupaten Kulonprogo.
Pantai Sundak, berada sekitar .... km dari pusat kota Jogja. Perjalanan bisa ditempuh sekitar Kami berangkat menggunakan mobil salah satu teman kami.Saat kami berangkat sudah termasuk siang, sekitar jam 11. Cuaca sedikit panas dengan banyak awan putih yang bermain di latar biru langit.
Sesampainya di kosan mereka ternyata mereka malah belum siap dan belum sarapan. -_- ckckck. Dan akhirnya setelah persiapan yang panjang serta obrolan yang lama, akhirnya kami berangkat juga. Tujuan kami adalah Pantai Sundak, tepatnya di kabupaten Kulonprogo.
Pantai Sundak, berada sekitar .... km dari pusat kota Jogja. Perjalanan bisa ditempuh sekitar Kami berangkat menggunakan mobil salah satu teman kami.Saat kami berangkat sudah termasuk siang, sekitar jam 11. Cuaca sedikit panas dengan banyak awan putih yang bermain di latar biru langit.
Trip to Pantai Sundak
Langganan:
Postingan (Atom)