Dua puluh tahun yang lalu

Kemarin hari selasa tanggal 13 Maret 2009 adalah ulang tahunku yang ke 20. Lalu apa yang istimewa? Sebenarnya tak ada yang special atawa istimewa, hanya saja angka 20 itu sedikit mengingatkanku. Bahwasanya aku sekarang telah semakin menjadi tua dan rasanya aku masih jauh dari kata kedewasaan. So what? Jadi sebenarnya aku belum ingin jadi dewasa. hahahaha. Nggak ding. Jadi dewasa itu mau tidak mau harus mau. Bener nggak ya. Mungkin sebagian perasaanku masih takut untuk menjadi orang dewasa. Kenapa? Au ah gelap. Aku sendiri masih binun eh bingung kenapa bisa begitu. Mungkin aku mengalami yang dinamakan masa kecil kurang bahagia. hah! masak? Atau mungkin kurang mengalami masa kecil. Apaan tu? ya secara ditilik dari umur ku ma temen-temen rata-rata hampir terpaut setahun lebih tua, malah banyak yang lebih tua lagi. Dari kecil sampai sekarang. Bahkan dari SMP ku selalu yang termuda di kelas. huft. kecuali pas SD ada anak cewek yang cuman terpaut beberapa hari ma ku. Terus pas kuliah ada satu orang yang lebih muda satu bulan. Tapi tetap saja ku masuk dalam jajaran makhluk paling muda di kelas. Bahkan hampir bisa dipastikan kalau aku pasti jadi makhluk paling imut di kelas. hehehehe. Itu mah kamu aja yang narsis. Aku ngerasa pas dulu masuk SMP ku belum cukup umur jadi dulu banyak hal-hal yang nggak nyampai di otakku. Ceilah. Apalagi ku harus sekalian mengalami masa transisi dari gunung (rumahku di gunung) ke arah sedikit peradaban. Jadi otakku kayak nggak siap dengan seabrek perubahan itu. Jadilah aku seperti sekarang ini. Makhluk imut yang takut dewasa. hahahaha.
By the way. Di balik semua itu sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa ku ambil. Apa tuh? sabar napa. Jadi setelah tak pikir-pikir semua itu punya banyak hikmah juga buat aku. Satu, aku paling imut diantara temenku. Wuek. Dua, aku lebih imut dari temen2ku. wuek wuek. Tiga, aku memang benar2 imut. hahahaha. Gubraaak. Jadi soal kedewasaan? Biarlah kutanyakan pada rumput yang bergoyang. hehehehe. haiah dasar.