Beramal Tapi Nggak Shalat

Shalat adalah ibadah yang tidak lepas dari keseharian kita sebagai muslim.. Shalat merupakan rukun kedua dalam rukun Islam setelah Syahadat.. Setiap hari paling tidak kita harus menjalankan 5 shalat wajib dari bangun tidur hingga akan tidur.. Belum termasuk shalat-shalat sunnah yang juga banyak jumlahnya..

Tapi sekarang ini ada hal yang membuat aku heran dan bingung.. Banyak orang yang beramal,, membayar zakat,, berpuasa atau bahkan naik haji tapi tidak kok anehnya mereka nggak mendirikan yang namanya Shalat.. Anehkan?? Apa ya yang orang-orang itu pikirkan.. Memang si ibadah shalat itu berat,, kecuali bagi mereka yang bisa menjalakannya dengan khusuk.. Tapi khusuk itukan bukan hanya milik Rasul,, para sahabat,, para wali atau para kyai,, khusuk juga bisa kita miliki asalkan kita mau belajar dan berusaha..

Trus aku juga merasa eman-eman (sayang-red),, kalau melihat teman-teman yang beramal tapi nggak shalat.. Bagaimana nggak nantikan diakhirat ibadah yang pertama kali akan dihisab adalah shalat tapi mereka nggak mendirikan kan sama saja amal ibadah yang lain jadi sia-sia alias mubazir bin hangus..

Allah Ta'ala berfirman kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya- : "Periksalah ibadah shalat hamba-hamba Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: "Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu." Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." (H.R Abu Dawud)

Seorang alim bahkan mengibaratkan shalat itu seperti angka satu dan ibadah yang lain seperti angka nol,, sebanyak apapun kita melaksanakan ibadah atau sebanyak apapun nol yang kita punya tapi nggak mendirikan yang namanya shalat atau angka satu maka semuanya sama saja dengan nol.. Angka nol biar panjangnya dari sabang sampai merauke nilainya tetap nol. .Coba kalau ditambah angka 1 didepannya,, nggak kebayang banyaknya tu angka..

Seeorang alim yang lain juga mengibaratkan shalat itu layaknya kepala,, dan ibadah yang lain itu bisa jadi tangan,, kaki,, mata,, telinga atau yang lain.. Nah misal ada yang ngetuk rumah kita terus kita lihat nggak punya kaki mungkin kita akan kasihan dan ngasih dia sumbangan,, lha kalo yang ngetuk pintu nggak punya kepala?? hi ngeri ah..

Shalat juga merupakan ibadah yang dalam kondisi apapun kita,, kita diperintahkan untuk melaksanakannya.. Kalau kita nggak bisa berdiri ya duduk.. Kalau nggak bisa duduk ya berbaring.. kalau nggak bisa bergerak ya pake isyarat.. Kalau kesemuanya nggak bisa berarti kita mestinya sudah harus dishalati.. hehehe.. Bedakan sama ibadah yang lain,, kalau nggak kuat puasa bisa bayar fidyah.. Nggak bisa zakat malah dapet zakat.. Haji juga diperintahkan bagi yang mampu.. Nah kalau shalat itu harus bin mesti alias wajib kudu dilaksanakan apapun kondisinya..
Jadi siapa mau semua ibadahnya jadi sia-sia karena ninggalin shalat??