kita kehilangan perahu
saat sandar di Pulau masa lalu
terjebak dan berseteru
tentang apa-apa yang mesti dilaku
kita kehilangan pijakan
ketika lompati tatanan
tentang susunan dan aturan
jadi bahan olokan
kita kehilangan tanah untuk mendarat
saat tinggalkan bandara semangat
terjerumus badai dan kilat
kita benar-benar sekarat
kita kehilangan akal
saat tak ada yang sudi tinggal
dengan sedikit bekal
semua menyesal
Kini kemilau kuat kentara
dekap erat sikap
basahi bau bunyi
hembus henyak hari kita HIDUP
saat sandar di Pulau masa lalu
terjebak dan berseteru
tentang apa-apa yang mesti dilaku
kita kehilangan pijakan
ketika lompati tatanan
tentang susunan dan aturan
jadi bahan olokan
kita kehilangan tanah untuk mendarat
saat tinggalkan bandara semangat
terjerumus badai dan kilat
kita benar-benar sekarat
kita kehilangan akal
saat tak ada yang sudi tinggal
dengan sedikit bekal
semua menyesal
Kini kemilau kuat kentara
dekap erat sikap
basahi bau bunyi
hembus henyak hari kita HIDUP
0 komentar:
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*