matikan laluku
Kelip-kelip caya tusuk-tusuk mimpi
Gelap sendu bergembira sambut langkah bayang
Pekik sendiri cekik hati
Kenapa aku terdiam
Bukankah laguku masih berkumandang megah di pagi
putus lemah dari nadi ramah
pergi susah dari jantung arah
Ku siksa hati yang menyebutmu
ku hunus dengan sebait kata penuh darah
Ku gempur jiwa yang eja kamu
ku robek-robek setipis-tipis asap
kalau bisa ku peluk senyum anehmu
pasti ku ajak tawamu menari-nari diatas tangis daun,
tangis kelopak, tangis gontai, tangis kesepian
Alunan jejakku mendayu sepi mendayu sunyi
lalu cumbui keterasingan dari balik angkuh
Aku kalah di padang sejarah, aku menyerah
3 komentar:
bodohnya aku........
sampe sekarang tak pernah mengerti bahasa seperti ini....
tapi jangan pernah meyerah walau ahirnya kalah...
jangan pernah menyerah walau harus kalah
tenang kawan,,
nggak semua yang kamu baca itu benar..
hehehehe
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*