RSS
email

Semur Jengkol (Rejeki Yang Tak Terduga)

Seperti hari-hari kamis sebelumnya, hari kamis itu aku niat berpuasa. cieh. Sebenarnya kebiasaan ini dimulai pada masa kuliah dahulu dimana keuangan menghimpit, terpaksa jatah makan sedikit. hehehe. Jadi dulu niatnya buat hemat donk. Ya nggak begitu juga si, dulu niatnya ya puasa tapi sekalian biar irit. hehehe. Sama aja donk.
Kembali ke cerita, nah sebenarnya ka di suruh meliput suat acara (Wuis kayak wartawan aja) tapi berhubung ku mau pergi ke bank maka aku menyerahkan tugas itu ke salah satu temanku. Obyek penderita ni ceritanya. hehehe.
Nah cerita baru dimulai ni sob, berhubung aku nggak punya motor terpaksa dech pinjem punya CS buat pergi ke Bank. Uh dasar nggak modal. Setelah melewati teriknya matahari siang itu akhirnya sampailah aku di B*I (maaf nama banknya disensor) . Pas masuk didalam dah penuh dengan manusia-manusia yang sedang ngantri. Ternyata aku baru ingat kalo ini awal bulan dan itu adalah saatnya buat orang-orang menyisihkan sebagian hartanya di kantong ajaib bernama bank. Hah dengan perasaan putus asa aku pun mengambil nomor antrian yang menunjukkan angka 252 padahal di layar monitor sana baru sampai nomor 202. Hahaha kasian banget. Nggak kebayangkan gimana lamanya menunggu. Tapi sepertinya cerita akan sedikit berbeda, ada seorang bapak-bapak memberiku nomor antriannya, NOMOR 239 cuy. Wah lumayan pikirku, tanpa pikir panjang langsung kusambut nomor itu dengan tangan terbuka. Ya iyalah.
(Rejeki tak terduga pertama)
Akhirnya selesai juga ku memasukkan sedikit uangku (padahal tu uang temenku yang mau tak transfer). Langsung saja aku ngebut ke kantor sebab ni motor pinjeman mau di pake katanya. Makanya jangan minjem mulu. Sesampainya di kantor langsung dech ku titipkan kunci ke salah satu CS buat di kasih ke CS yang tak pinjem motornya. Hah ribet amat. Di ruangan ku melepaskan lelah mengantri dengan duduk2 sejenak di depan kompi sambil buka fesbuk. Oi kerjanya kapan. tiba-tiba Bu Sri (rekan kerja seruangan, umur beliau lebih tua dari Ibuku-red) datang dan membawa sebuah bungkusan plastik. Apa itu. "Suka jengkol?" tanya Bu Sri tanpa basa-basi, "Ya Bu" tanpa sadar bibirku langsung berkata ya. Halah pasti loe sadar banget pas lagi bilang ya. Dan sekantong semur jengkol pun berpindah tangan ke tanganku. Hahahaha.
(Di pulau ni hampir-hampir tak pernah ku temui warung yang jualan semur jengkol, hanya segelintir orang saja yang tahu jengkol. Jadi ni layak kita nobatkan sebagai Rejeki tak terduga kedua)
Karena asik di depan kompi tak sadar jam pulang sudah lama berlalu. Ah tidak sudah maghrib ternyata. Syukurin lho makanya jangan ngumpet di belakang kompi saja. Langsung si kompi tak bunuh dan langsung cabut ke rumah dengan gaya pegawai yang baru lembur. Berapa anak kecil yang ketakutan cuy? Enak aja yang ada tu bapak2 yang kasian, ups nggak ding hehehe. Sampai di rumah langsung minum segelas air dan segera ambil air wudlu trus shalat maghrib dech. Yaps selesai shalat pikiranku langsung tertuju pada sekantong Semur Jengkol tadi. Wah shalatnya nggak khusuk ni. Aku pun bersiap menghabiskan daripada semur jengkol pun. Akan tetapi apa dinyana ternyata api masih jauh daripada panggang (?!) nasi di rice cooker habis bin telas. Baru ingat aku kalo nasinya tak habiskan tadi pas sahur, terpaksa dech harus masak nasi dulu. Emang bisa? ya bisalah. Sambil menunggu nasi yang masak ternyata waktu isya mendekat aku pun bergegas menuju masjid. Rencananya mau bayar zakat prupesi. hehehe.
Setelah shalat langsung saja aku dekati sang amil yang juga imam di masjid itu. "Biasa pak" sambil menunjukkan uang zakat. Dan terjadilah akad zakat dalam sekejap. Begitu mau beranjak pergi. Ceileh. Pak Ustadz menawarkan sebungkus kue sisa jamaah tahlil padaku. Tentu saja aku tak dapat menolak pemberian tulus Pak Ustadz ini. Tau aja ada yang laper. Hahaha. "Jangan dibuang ya!!" seru Pak Ustadz saat aku melangkah pergi. Tentu saja pak akan saya hajar semuanya (dalam hati-red).
(rejeki tak terduga ketiga)
Wah akhirnya komplitlah hari itu menjadi hari yang penuh rejeki yang tak terduga. Malamnya aku pun tidur pulas setelah makan kue dan semur jengkol tadi. Wah Puji syukur Tuhan untuk nikmatMu.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*

 

Terjaga itu

Foto saya
manufacturing dream..

tukeran link

copy paste kode di bawah ini

<a target="blank" href="http://terjaga.blogspot.com"><img src="http://i575.photobucket.com/albums/ss191/terjaga/terjagastar2-1.jpg"></a>

Pengikut

networkedblog