Kenapa harus menjadi pengusaha?? Memang kalau tak jadi pengusaha kenapa?? Mungkin pertanyaan itu yang akan muncul di benak kawan-kawan.. Tapi sabar kawan,, kita akan bahas alasan-alasannya.. Rasulullah pernah berkata bahwa sembilan dari sepuluh pintu rezqi ada dalam perniagaan.. Bukan hanya tentang harta semata,, di dalam perniagaan (menjadi pengusaha) terdapat banyak pembelajaran tentang kehidupan yang bisa kita ambil sepanjang hidup kita.. Pembelajaran inilah yang nggak ada pada yang lain-lainnya.. Padahal seorang muslim dituntut agar menuntut ilmu sepanjang hidupnya.. Pembelajaran-pembelajaran itu adalah..
Yang pertama,, Menghargai waktu dan kerja keras.. kenapa?? Bagi seorang pengusaha waktu adalah uang,, bahasa kerennya "time is money",, jika dia nggak kerja maka takkan ada pemasukan yang masuk,, jika dia bekerja maka baru ada pemasukan.. Juga kalau dia kerjanya asal-asalan maka pemasukanpun juga asal.. hehehe.. Lain sama pegawai negeri,, mau masuk kek atau mau cuti kek,, mau ngajar atau nggak,, tetap saja tanggal satu nanti dapat yang namanya gaji bulanan..
Yang kedua,, Mengerti tentang resiko,, menjadi seorang pengusaha,, setiap gerak-geriknya usahanya mempunyai resiko (kayak penjahat aja),, kalau nggak punya jurus manajemen resiko yang yahud bisa-bisa bukan keuntungan yang didapat malah kerugian yang berlipat-lipat bin bangkrut yang datang sambil nggedor-gedor pintu.. hehehe.. Lain sama yang namanya pegawai,, kalau gerak-gerik usahanya mencurigakan ya paling-paling dipecat.. Dipecat kok paling-paling ya.. hehehe..
Yang ketiga,, Memiliki jiwa merdeka,, "Eh besok datang ke pernikahanku ya?".. "Wah maaf pren,, di kantor lagi ada banyak kerjaan ni,, bosku juga nggak mungkin ngijinin".. "Tentu sob aku datang,, tokoku bisa dijagain anak buah kok kalau perlu anak buahku kuajak sekalian tokonya biar tak tutup dulu".. kira-kira yang mana yang pengusaha??.. hehehe..
Yang keempat,, Menghargai silaturrahim,, Seorang pengusaha pastinya akan memberikan pelayanan yang baik pada pelanggannya,, juga pada partner atau rekanan,, kalau nggak menjaga hubungan baik ya apa jadinya nanti.. Pelanggan kabur,, partner dan rekanan komplain,, nah silaturrahim menjadi poin yang tersa amat penting disini.. betulkan kawan??
Yang kelima,, Berwawasan luas,, "Pak jualan HPnya Obama nggak?",, "Wah nggak ada tu HP yang merknya Obama,, mungkin di toko sebelah sana ada".. Nah yang begini ini ni,, namanya kuwas alias kurang wawasannya.. Seorang pengusaha haruslah berwawasan luas,, kalau nggak ya kaya yang tadi tu rezqinya lewat begitu saja..
Yang keenam,, Cerdas mengelola anggaran.. "Jatuh tempo utang masih 10 hari lagi,, uangnya sudah ada,, bayar ajalah sekarang.." begitulah orang awam berpikir,, lain dengan mereka yang punya otak-otak pengusaha,, "wah jatuh tempo utang masih 10 hari lagi,, masih ada waktu ni buat modalin usaha yang ini.." nah ini baru baru pengusaha..
Yang ketujuh,, Belajar kepemimpinan,, Buat pengusaha selalu ada saat untuk menarik dan mengulur,, mengendorkan dan mengencangkan.. Hal yang sulit,, terlebih yang dipimpin tidaklah hanya memerlukan financial benefit,, tetapi juga emotional benefit.. Kalau nggak apa bedanya dengan memimpin robot..
Yang kedelapan,, Merasakan indahnya sadaqah,, kalau kita terima gaji bulanan,, kita bisa saja itung-itungan berapa buat makan,, berapa buat jajan,, berapa buat ini,, berapa buat itu,, dan berapa buat shadaqah (kalau yang sering shadaqah).. Tapi usahawan tidak segampang itu,, mungkin bisa mengira-ira berapa keuntungannya,, tapi nggak mungkin tepat.. Maka adakalanya,, shadaqah diakala lapang,, dan shadaqah dikala sempit.. Saat lapang shadaqah sebagai rasa syukur,, kalau sedang sempit,, shadaqah buat manggil teman-temannya yang masih di awang-awang.. Indahkan.. hehehe..
Yang kesembilan,, Peka untuk bersyukur dan bersabar,, kayak tadi gaji tetap yang didapat kadang membuat orang menjadi tidak surprise dengan apa yang dia dapat.. Lha tiap bulan memang segitu yang didapat.. Iklim usaha (wew bahasanya) seringkali menuntut para pelakunya masuk kedalam situasi es krim (ups) ekstrim yang mengharuskannya berlaku sabar.. Dan juga seringkali memunculkan situasi ekstrim yang menjadikan pelaku usaha bersujud syukur kepada-Nya..
Yang kesepuluh,, Memberikan kemanfaatan bagi banyak orang,, manusia terbaik adalah yang paling banyak memeberi kemanfaatan bagi orang banyak.. Menjadi usahawan memberi kita peluang yang besar untuk melakukan itu,, kepada karyawan,, kepada keluarga mereka,, kepada konsumen,, kepada partner bisnis..
Nah itulah pembelajaran-pembelajaran yang bisa kita dapatpun dari menjadi seorang pengusaha.. Memang tidak salah juga menjadi yang lain tapi mungkin kita melewatkan pembelajaran-pembelajarn ini.. Jadi siapa mau jadi pengusaha?? wah sebaiknya jangan semuanya,, soalnya bentar lagi aku juga butuh banyak pegawai.. hehehe..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
jadi pengusaha bisa jadi pribadi mandiri, ga tergantung ma orang lain, bisa ngurangi pengangguran..
dah punya usaha nih??
butuh manager??
usaha masih dalam proses kelahiran bu,,
boleh jadi manajer tapi nggak tak gaji yo..
huehehe
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*