Seorang lelaki ingin sekali pulang kampung, dia sangat sibuk sampai sulit menemukan waktu yang tepat. Akhirnya dia menemukan waktu disela kesibukannya, dia pun memutuskan untuk pulang. Segera saja dia membeli sebuah tiket bus eksekutif. Di pikirannya sudah terbayang wajah keluarganya. Dia sudah merencanakan apa-apa yang mau dia lakukan di kampungnya nanti.
Hari yang ditunggu tiba dia pun bergegas menuju terminal dimana busnya akan berangkat. Dia tiba saat busnya hampir berangkat. Dia menaiki bus itu dan mencari tempat duduknya. Tapi semua kursi telah terisi penuh dan tempat yang seharusnya menjadi tempat duduknya pun sudah ditempati orang lain. Dia pun bertanya dimana tempat duduknya, apakah dia salah bus. Tidak, dia tidak salah bus hanya saja tempat duduknya memang telah diserahkan pada orang lain dan dia pun disuruh turun. Tentu saja dia tidak terima, dia protes dan marah-marah. Apa yang direncanakannya, apa yang dibayangkannya perlahan jatuh seperti kaca yang remuk. Petugas yang ada disitu memberitahunya bahwa kursinya sudah diserahkan pada kepada orang lain atas permintaan seseorang yang punya kuasa disitu. Jadi protesnya dan marahnya tidak akan mengubahnya.
Semua tiket untuk seminggu kedepan telah habis. Bus yang harusnya dia naiki juga sudah pergi meninggalkannya. Tinggallah dia yang sedang meratapi nasibnya. "kenapa aku ini hanya orang kecil? Kenapa aku tidak punya orang kuat dibelakangku?" pertanyaannya dalam hati.
Dia pun pulang dengan perasaan kecewa, marah, sedih yang bercampur aduk. Dia mengidupkan televisi. Dia sedang butuh hiburan. Sedang berita di televisi. Tentang sebuah kecelakaan. Betapa kagetnya dia melihat bus yang tadi akan dia naiki ada di situ. Bus itu masuk jurang, dan selurah penumpang tidak ada yang selamat. Berdiri dia dan kemudian berteriak "Beruntung aku ini hanya orang kecil. Beruntung tidak ada orang kuat di belakangku."
*Apa-apa yang terjadi pada kita pasti punya jawaban. Hanya saja jawaban itu kadang datang cepat seperti kecelakaan itu atau jawaban itu ditunda-Nya sampai kita tidak menyadari jawaban itu. Atau kita baru mengetahui jawaban itu setelah dibukakan oleh-Nya kepada kita seluruhnya kelak di hari dimana semuanya kembali diceritakan.
semua pasti memiliki alasan..
bukan sesuatu yang sia-sia terjadi,,
atau kebetulan belaka..
teRJaGa-
01:44
12-04-2010
suatu pagi dimana aku masih terjaga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
butuh mikir berat niihh
hmm.. kalo berat diangkat bareng-barng jangan sendirian.. hehehe
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*