RSS
email

Kenangan


'"beberapa hal sekedar ingin dikenang,
bukan diulang.
mengenang menyadarkan,
mengulang menyandarkan."


Kemarin baca timeline @arifmus di twitter tentang kenangan lalu teringat ada corat-coret yang masih teronggok di dalam draft *eh. Dan setelah dibuka ternyata tulisan itu belum selesai. Hmm.. Kadang meneruskan tulisan yang lama terputus lebih sulit, sebab bukan saja harus melanjutkan rangkaian kata-kata yang sebelumnya sudah tertulis tapi juga tentang membangun kembali mood dan suasana yang ada ketika pertama kali menuliskannya.

Kadangkala tulisan itu bisa menjadi satu, tetapi lebih sering tulisan itu berubah. Tidak lagi seperti saat pertama kali terpikirkan. Tidak lagi sama seperti kehendak pertama. Dan kesan tentang pertama kali "ide" itu muncul pun hanya bisa menjadi seperti kenangan. Bisa kita kenang namun tak mungkin menjadi (se)nyata lagi. Dan inilah kenangan...

---

Kenangan


Hidup adalah rangkaian tindakan yang bersenyawa dengan waktu. Rangkaian kecil, rangkaian besar. Setiap rangkaiannya bertautan dengan pilihan-pilihan. Pilihan kecil, pilihan besar. Setiap pilihan menentukan rangkaian yang terjadi. Bahkan pilihan untuk tidak bertindak. Dan saat semua rangkaian menjadi cerita yang tidak bisa kita ubah, dia menamai diri sebagai masa lalu.

Masa lalu adalah jarak. Jarak yang hanya bisa ditempuh dengan satu kendaraan. Bukan mesin waktu ataupun lorong waktu. Tapi dengan kenangan. Ya kenangan.. Kenangan adalah jalan tempuh ke masa lalu. Jalan tempuh yang akan membawa kita ke perasaan.. Suasana.. Aroma.. atau apapun yang ada di "suatu ketika di lampau".

Kenangan seperti tanaman. Dia akan tumbuh ditempat yang kita "rawat" baik-baik atau "liar" di tempat-tempat tertentu. Kenangan yang muncul ketika kita membuka buku kenangan, melihat foto atau sesuatu yang berharga adalah kenangan yang kita rawat baik-baik. Kenangan yang bisa kita rasakan setiap saat kita menginginkan. 

Dan kenangan yang “liar”. Datangnya ketika kita tetiba teringat hanya karena mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya umum dimata orang lain namun dalam persepsi kita menjadi sesuatu yang menuntun ke arah kenangan. Kenangan seperti ini munculnya tak selalu bisa kita persiapkan. Ianya datang bahkan mungkin ketika kita tidak sedang ingin mengingat hal itu. Seperti saat kita mendengar sebuah kata. Mungkin bagi orang lain itu adalah kata yang biasa. Tapi saat kita mendengarnya kita seperti dituntun untuk melihat, merasakan 

---

Kenangan
berjejalan menulusup ke dalam
lalu disulutnya lentera jalan, menuju ingatan
Kenangan datang perlahan
terukir dalam lembaran-lembaran
sekata-sekata tertata
sebaris-baris terlukis
Sebentar saja terjebak
larut dalam semarak
bayang dan sesak
Kenangan
berdesakkan
kemudian berantakan
berserakan
di pelataran sunyi

---

Kenangan memiliki bermacam bentuk. Seperti visual atau gambar, suara, suasana, dan aroma. Setiap orang memiliki bentuk terkuat masing-masing. Dan setiap kenangan juga kadang memiliki bentuk kuat masing-masing. Kadangkala aku bisa tiba-tiba merasakan keadaan saat di rumah lengkap suasana, gambar, suara bahkan aroma. 

Namun kadangkala juga hanya muncul salah satu bentuk dari itu. Dan dari itu aku paling suka dengan kenangan dalam bentuk aroma. Entah kenapa kenangan dalam bentuk ini punya kesan tersendiri dalam hati. Aku jadi teringat dulu ada satu pendekar, namanya Pendekar Harum. Kenapa dia disebut Pendekar Harum? Ternyata bukan karena dia harum. Dia sering mengelus-ngelus hidungnya saat sedang berpikir. Usut punya usut dia mengelus hidungnya untuk mengingat-ingat aroma yang dipunyai seorang pendekar wanita yang menurutnya membuatnya merasa lebih tenang. hmmm.

ini dia penampakan pendekar harum 


Seperti halnya sejarah, kenangan-kenangan yang dulu mungkin tidak bisa diubah. Namun yang bisa kita lakukan adalah menciptakan lagi kenangan-kenangan indah dengan melakukan hal yang terbaik sekarang. Jadi mari menciptakan sejarah *eh* menciptakan kenangan maksudku. :D *sambil mengelus-ngelus hidung. 

Akhirnya karena tadi dibuka dengan kata-katanya mas Arif Musafa, mari kita tutup tulisan ini juga dengan kata-katanya :
"kenangan,
bukan kekangan.
ia meneguhkan,
bukan menegahkan.
ia pun membiarkan,
bukan membuyarkan.
dan ia, membelajarkan makna penyudahan,
bukan menyudahkan makna pembelajaran." (sumber : kenangan#2 )
  



Bookmark and Share

8 komentar:

Anggi mengatakan...

kenangan, kapan ia akan beranjak menua??? *kemudian galau

W mengatakan...

W bener2 pelupa, dan sedih bener jadi orang pelupa... :(
Saat yang lain tertawa memngingat kejadian lucu, atau berduka mengingat luka..
W malah sibuk mencari apa, kapan, bagaimana, serta siapa..

cara pemesanan trica jus mengatakan...

salam kenal gan, bagi-bagi kata motivasi nih, semoga dapat di terima :D
||
||
\||/
\/
==================================================
Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama diipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
==================================================

Imami Chusnul Khotimah mengatakan...

wiii, ini nih postingan yang kutunggu2 setelah beberapa postingan yg lalu.. *kabur sebelum kena timpuk si empunya lapak

Imami Chusnul Khotimah mengatakan...

wiii, ini nih postingan yang kutunggu2 setelah beberapa postingan yg lalu.. *kabur sebelum kena timpuk si empunya lapak

rana musika mengatakan...

aku seneng banget ide2 extraordinary yg ada di setiap tulisanmu :) <-- tulisan ini berbayar

Masa lalu adalah jarak. Jarak yang hanya bisa ditempuh dengan satu kendaraan. Bukan mesin waktu ataupun lorong waktu. Tapi dengan kenangan..

I love that part :D

trica jus mengatakan...

ijin baca gan.

cara mengonbati penyakit stroke mengatakan...

ikut nyimak artikelnya.,., salam kenal gan

Posting Komentar

Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*

 

Terjaga itu

Foto saya
manufacturing dream..

tukeran link

copy paste kode di bawah ini

<a target="blank" href="http://terjaga.blogspot.com"><img src="http://i575.photobucket.com/albums/ss191/terjaga/terjagastar2-1.jpg"></a>

Pengikut

networkedblog