
Mungkin sudah berkali-kali jatuh atau terluka atau mungkin mendapat kehormatan dihinggapi masalah. Tapi bagaimanakah kita menghadapinya ? Dengan terisak-isak menangis, dengan tenang dan santai, dengan acuh tak acuh, atau mungkin dengan mengunci diri di kamar seharian penuh dan tak peduli apapun yang terjadi di luar sana. Semuanya punya cara sendiri-sendiri dalam menghadapi masalahnya. Semua orang juga tentunya akan menyikapi dengan berbeda, masalah yang dianggapnya besar dan masalah yang dianggapnya kecil.
Kadang kala manusia karena masalahnya yang mungkin terlalu besar baginya,bisa menjadi insan yang paling rajin berdiri menegakkan sholat dimalam hari. Menjadi mata yang mudah menangis, menjadi bibir yang mudah berdoa, menjadi tangan yang mudah menegadah. Dan hati yang mudah tertunduk.
Tapi tak jarang pula sebagian manusia menjadi hamba yang lari dari-Nya, mata yang dipenuhi kebencian, bibir yang selalu mengutuk, dan hati yang berubah jadi karang. Padahal cobaan ( masalah ) itu tak lain adalah jalan dariNya untuk menaikkan derajat manusia itu sendiri.
"Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana orang-orang sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan dan digoncangnya (dengan berbagai cobaan) sehingga berkatalah Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat"
QS : Al-Baqarah 214
Bukankah kita telah diingatkan dengan ayat tersebut bahwasanya cobaan ( masalah ) yang kita dapat itu tidaklah seberapa dibanding dengan orang-orang sebelum kita. Maka pada siapa lagi kita patut meminta pertolongan? Bukankah sudah jelas janjiNya bahwa pertolonganNya itu sangat dekat , sangat dekat, sangat dekat.
0 komentar:
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*