RSS
email

Dialog Puitika

Kawan suatu hari aku dan temanku iseng-iseng nulis di kertas. Jadi aku nulis sesuatu trus diterusin sama dianya. Tak di sangka hasilnya lumayan nyleneh juga. Coba saja di simak tulisan berikut :

Apa kabar dengan hitam?

Penuh dengan luput saat ku eratkan,
Bersenandung goresan yang membekas tegas,
Saat buru masih jadi sebuah "kemana",
Perlukah putih kusapa?

Dan warna-warna menjerit sinis pada caya
Benderang tak tahu tujuan sinar
Belenggu hanya serambut tipis hitam
Adakah gelap kecup putih sesaat?

Tak ada orkestra!
Dengungan menjerit-jerit seperti kepak kelelawar
Kusam, membungkam sejuta kelakar
Benarkah putih berpelangi?
Karena kantukku terlalu berat untuk sebuah penat
Maaf aku masih sephia

Iwan berjalan ke awan
Tangannya menunjuk ke hidung setan
"Bisakah kamu bagi seberkas alasan?"
Setan tertawa dan terpingkal
rogoh gelap dan dilemparnya ke muka Iwan
Aku masih tertawa

Maksum! Yang kususupi hanya senyum
Tapi penuh duri aku kulum, tak tahu
durian atau memang jarum
Tak ada sebatang kayu saat aku hanyut
terdampar bermandi minyak sebum
akhirnya berbunyi "bum"

-oGer- dan -teRJaGa-
18-08-2008
Hahaha,, sebuah dialog yang aneh dan nggak nyambung..


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*

 

Terjaga itu

Foto saya
manufacturing dream..

tukeran link

copy paste kode di bawah ini

<a target="blank" href="http://terjaga.blogspot.com"><img src="http://i575.photobucket.com/albums/ss191/terjaga/terjagastar2-1.jpg"></a>

Pengikut

networkedblog