hamparan bumi dibalut sepi
semilir hembus temani terik di padang luas
kesetiaan angin membelai jengkal-jengkal jejak
hempas jiwa-jiwa kerontang terbang berantakan
disini jasadku berdiri
menatap matahari yang menceburkan diri
disini ragaku bersemedi
melihat hidup yang penuh liku duri
segerak langkah mengerti sebersit rasa tak tahu
beradu berpacu
lembayung bersenandung
mesra memanggil petang
di dekapnya aku berpetualang
ke halaman waktu
ke barisan masa lalu
sebait-bait kucerna sekilas-kilas kuingkari
hidup yang redup
matahari tak ada malam ini
nyalakan lagi cahaya itu
terangi sudut-sudutnya
dengan matahatimu saja...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*