Berawal dari sebuah pembicaraan di facebook aku jadi ingin menulis postingan tentang ikhlas.. Ikhlas itu apa si kok kayaknya susah banget untuk meraihnya?? Ikhlas, ecara bahasa bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor.. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal..
wew,, dari maknanya saja sudah terlihat bagaimana sukarnya mencapai kedudukan itu.. Kedudukan?? ya.. Ikhlas bisa kita samakan sebagai sebuah kedudukan.. Kedudukan yang akan membuat sungai-sungai dan bidadari-bidadari terasa lebih dekat.. Kedudukan yang membuat setiap amal ibadah menjadi sesuatu yang tidak menjadi beban,, tapi Ibadah adalah sebuah kebutuhan..
So bagaimana meraihnya?? sabar kawan kita bahas dulu mengenai ciri-ciri orang yang ikhlas.. Ini penting agar kita dapat melihat cerminan orang yang ikhlas itu..
Setidaknya ada tiga ciri dari orang yang ikhlas,, yang pertama..
istiqomah dalam beribadah dan beramal baik sendirian maupun banyak orang,, baik dipuji maupun dicela.. Yang kedua,, terjaga dari segala yang diharamkan Allah,, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka atau sendirian.. Yang ketiga,, merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya,, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya..
Tapi kadang istilah ikhlas juga digunakan saat seseorang terkena ujian atau musibah,, ikhlas dalam keadaan ini adalah bagaimana agar menerima ujian atau musibah itu tanpa mengeluh.. Dalam hal ini yang perlu kita sadari adalah bahwasanya segala sesuatu yang ada pada diri kita bukanlah milik kita.. Dan sadar bahwa rasa kehilangan hanya akan ada jika seseorang sudah merasa memiliki sesuatu itu.. Padahal kita lahir dengan tidak membawa apa-apa,, bahkan tubuh kita sendiri pun bukanlah milik kita..
Pernah aku mendengar penggambaran ikhlas yang cukup unik dan sampai saat ini masih ku ingat.. Ikhlas itu seperti saat kita buang air besar,, ingin sesegera mungkin dikeluarkan,, dan setelah dikeluarkan muncul perasaan lega,, tak mengharapkannya kembali dan tentu saja tak akan mengingat-ingatnya.. Jadi mari kita belajar ikhlas...
wew,, dari maknanya saja sudah terlihat bagaimana sukarnya mencapai kedudukan itu.. Kedudukan?? ya.. Ikhlas bisa kita samakan sebagai sebuah kedudukan.. Kedudukan yang akan membuat sungai-sungai dan bidadari-bidadari terasa lebih dekat.. Kedudukan yang membuat setiap amal ibadah menjadi sesuatu yang tidak menjadi beban,, tapi Ibadah adalah sebuah kebutuhan..
So bagaimana meraihnya?? sabar kawan kita bahas dulu mengenai ciri-ciri orang yang ikhlas.. Ini penting agar kita dapat melihat cerminan orang yang ikhlas itu..
Setidaknya ada tiga ciri dari orang yang ikhlas,, yang pertama..
istiqomah dalam beribadah dan beramal baik sendirian maupun banyak orang,, baik dipuji maupun dicela.. Yang kedua,, terjaga dari segala yang diharamkan Allah,, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka atau sendirian.. Yang ketiga,, merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya,, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya..
Tapi kadang istilah ikhlas juga digunakan saat seseorang terkena ujian atau musibah,, ikhlas dalam keadaan ini adalah bagaimana agar menerima ujian atau musibah itu tanpa mengeluh.. Dalam hal ini yang perlu kita sadari adalah bahwasanya segala sesuatu yang ada pada diri kita bukanlah milik kita.. Dan sadar bahwa rasa kehilangan hanya akan ada jika seseorang sudah merasa memiliki sesuatu itu.. Padahal kita lahir dengan tidak membawa apa-apa,, bahkan tubuh kita sendiri pun bukanlah milik kita..
Pernah aku mendengar penggambaran ikhlas yang cukup unik dan sampai saat ini masih ku ingat.. Ikhlas itu seperti saat kita buang air besar,, ingin sesegera mungkin dikeluarkan,, dan setelah dikeluarkan muncul perasaan lega,, tak mengharapkannya kembali dan tentu saja tak akan mengingat-ingatnya.. Jadi mari kita belajar ikhlas...
0 komentar:
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*