Terdampar Disini

"..So when you lose your way

To Allah you should turn

Cuz as He promised He will always be there.."

Pagi sudah terbit, tapi pikiran tak jua beranjak dari mimpi. Apa-apa terlihat semu, ada sesak yang ganjil disini. Ada apa dengan aku?

Entahlah. Kadang kehidupan terasa berputar lebih cepat dari biasanya, dan kita yang terlena dengan iramanya hanya bisa berjalan lambat. Lambat sekali. Dan saat tersadar dunia sudah jauh meninggalkan kita.

Sebagian orang memutuskan untuk berubah, dan berlari mengejar ketertinggalannya. Sebagian putus asa dan menyerah pada keadaan. Dan sebagian yang lebih besar tidak berani memilih dan diam saja. Bersahabat dengan angan-angan kosong. Berharap saja. Atau mungkin menghibur diri dengan sesuatu yang sementara.

Orang-orang akan menyuruh kita ikut berubah. Lalu lari dan mengejar ketertinggalan kita. Tapi berubah tidaklah semudah yang diucapkan. Hey tentu bisa saja mereka bias saja mengatakan “sesuatu itu seperti apa yang kau pikirkan, kalau kamu berpikir sulit maka dia akan menjadi sulit dan kalau kamu berpikir itu mudah maka akan menjadi mudah”.

Merubah pikiran atau jalan mungkin terlihat mudah, tapi yang paling sulit adalah tentang niatan dan konsistensi. Bagaimana supaya tidak jatuh lagi pada lubang yang sama. Hey bukankah aku memang sudah jatuh disini dua kali? Yayaya. Terlihat sekali bahwa kadang-kadang kita tidak sepintar yang kita anggap. :)

Perasaan yang liat. Mekanisme mempertahankan kemapanan perasaan. Semua ikut menjadi kerikil-kerikil tajam yang bertebaran di sepanjang jalan ke depan. Dan angan-angan kosong adalah semilir angin yang melenakan langkah kita. Sampai –sampai terkadang kita tidak sadar sedang berjalan mundur kebelakang. Sekali lagi kita membuktikan ketidakmawasan diri kita. *kita? Loe aja kale.

Yap pagi ini mungkin aku masih menjadi bagian dari sebagian orang yang dilenakan angan-angan. Masih terdampar disini. Tersudut menunggu mati. Halah.

"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku diatas Dien-Mu. Wahai Dzat yang merubah-ubah hati, kokohkanlah hatiku diatas ketaatan kepada-Mu" (HR. Ahmad & Tirmidzi)