Bila waktu telah berakhir, teman sejati tinggallah sepi.
Kadangkala dalam hidup rasanya waktu akan segera berakhir.
Seperti tidak ada lagi yang tersisa di masa depan. Padahal nyatanya dia belum
sepenuhnya usai. Hanya persepsi yang terpenjara dalam keruh situasi.
Kadangkala dalam hidup rasanya begitu sunyi. Hanya ada aku.
Hanya ada sepi. Padahal diluar ramai. Diluar begitu ceria. Penuh senyum
mentari.
Kadangkala waktu hanya menyisakan aku dan sepi. Bercengkerama.
Aku kisahkan tentang kebodohan-kebodohanku. Tentang harapan yang tak ber-asa. Tentang
khayalan yang mengaku sebagai mimpi. Dan tentang cinta yang tak kunjung menjadi
kekasih.
Diam.
Sepi hanya diam. Tak menanggapi atau pun berinterupsi.
Memang begitulah dia.
Setidaknya dia mendengarkan.
---
Siapa itu sahabat?
Apa dia yang bersamamu tertawa-tawa?
Atau dia yang ikut menangis bersamamu?
---
“Semuanya akan baik-baik saja”
Ya rasanya tak ada kata-kata yang seampuh ini. Setidaknya
menurut sebagian orang. Setidaknya bisa membesarkan hati yang dirundung duka.
Paling tidak memunculkan optimisme. Harapan.
Tapi bagaimana jika keadaan tak juga membaik?
Hidup selalu tentang pilihan. Bahkan pilihan untuk tidak
memilih. Begitu juga saat keadaan tidak kunjung berubah. Kita masih punya pilihan. Pilihan itu adalah dengan siapa kita menghadapinya.
Dan adalah hal yang menggembirakan bahwa kita melaluinya bersama
orang-orang yang menyayangi kita. Mereka yang benar-benar peduli.
---
Sujud syukur atas segala nikmat.
Duhai indahnya suasana ini. Ketika derap langkah serentak menekuni dingin pagi. Berdoa cahaya. Menuju Cahaya. Saat berada dalam barisan, kaki-kaki dan bahu saling rapat. Tak ingin diselingi pihak ketiga.
Lirik-lirik yang disenandungkan adalah kabar gembira dan peringatan. Hafalan-hafalan yang terus ditekuni. Saling berlomba sembari saling mengidolakan. Tak ingin rasanya tertinggal berlari.
Dan disinilah aku bersujud penuh syukur.
BTH 16092012
Membersamai Rindu
Maksum
2 komentar:
ah ya lagi2 waktu ya sum
masalah kita hmpr sama *tos
dengan besyukur semua yang kita miliki menjadi lebih bermakna
Posting Komentar
Sepatah komentar anda sangat bermanfaat bagi saya. *senyum lima belas centi*