Prasangka

Katanya, hati adalah cermin. Ianya merefleksikan apa-apa yang dipancarkan kepadanya, Jika hati bening yang terpantul adalah cahaya yang semisal, jika ianya keruh yang terpantul adalah cahaya redup, bayangan yang samar. Maka benarlah bahwa hati adalah tempat yang jika ianya baik maka akan baik seluruh diri, jika ianya baik terpantullah kebaikan-kebaikan.

Prasangka adalah salah satu penyakit hati yang sering ada pada kita. Cermin bisa bias hanya karena embun, apalagi jika terkena debu atau noda. Begitu pula hati, hati yang penuh prasangka akan mengeruhkan penilaian. Prasangka itu sifat unik. Ianya muncul karena sebenarnya adalah cerminan dari hati kita sendiri. Ya prasangka muncul karena menggunakan ukuran kita untuk mengukur orang lain. Kita menempatkan jika saya yang berada di posisinya saya akan seperti ini dan seperti ini.

Maka prasangka yang baik terhadap orang lain sesungguhnya adalah prasangka yang baik terhadap diri sendiri. Sebaliknya prasangka buruk terhadap orang lain seringnya merupakan cerminan hati kita yang tidak bersih. Barangkali hati kita yang sudah mengeruh dinodai penyakit-penyakit hati.

Nabi Muhammad SAW pernah berkata "carilah alasan untuk memaklumi perbuatan saudaramu hingga 70 alasan", jikapun 70 alasan itu masih belum cukup untuk memakluminya jangan-jangan dia punya alasan yang lebih baik dari semua alasan itu.

“Ya Allah jadikan aku dalam pandanganku sendiri

sebagai seburuk-buruk makhluq

dalam pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah

dan dalam pandanganMu sebagai yang paling mulia..”